diantara sela redupan cahaya bulan
sekali lagi dia memaksaku datang
dan tak dapat kucegah
persis, saat dia pernah memintaku pergi
tanpa kuingin
adakah sebait cerita
yang hendak kau kisahkan bersama malam ?
saat kau menyeruak masuk
lalu memintal hayalku sesuka hatimu
merajut benang benang halus lelapku
lalu merangkai satu persatu
dan menitipkannya agar terbawa bersama angin
tidakkah kau sadar
apa dirimu yang kuharap hadir
setelah bayangmu mengerat hati
meninggalkan sebentuk gurat luka
layaknya selembar daun yang tersayat
untuk apa menemuiku ?
apakah perjumpaan lewat kata singkat
menggores hati itu tak cukup untukmu ?
masih inginkah menyiksaku dalam lelap malamku ?
pergilah..!!
dan bawa bayang bayang malam itu pergi
agar aku bisa bersepakat dengan mimpi
bersama cahaya baru yang beranjak dari sini
dari hati
Senin, 22 November 2010
mimpi
Not simple woman, like black and red, need true love, once in a life......
Minggu, 21 November 2010
RINDU
saat temaram malam merasuki
dibawah secercah sinaran bulan redup
menemani hentakan degup jantung
tergugu diantara derai riak tetesan air
yang menggenang disudut mungil sepasang mata
ada isakan tertahan
saat kata terbata mengalir pada bibir mungil perempuan
"aku rindu !" jeritnya bisu
dikala lain dia terlihat kelam
sembunyikan kesahduan malam pada untaian sajak
"aku menunggumu, sampai habis dayaku !"
dibawah secercah sinaran bulan redup
menemani hentakan degup jantung
tergugu diantara derai riak tetesan air
yang menggenang disudut mungil sepasang mata
ada isakan tertahan
saat kata terbata mengalir pada bibir mungil perempuan
"aku rindu !" jeritnya bisu
dikala lain dia terlihat kelam
sembunyikan kesahduan malam pada untaian sajak
"aku menunggumu, sampai habis dayaku !"
Not simple woman, like black and red, need true love, once in a life......
karena aku lelah
entah sejak kapan kita mulai sepakat dalam diam
saling sahut menyahut dalam untaian huruf yang tak terpikirkan
sementara masing masing masih jengah pada arah pembicaraan
semu, samar, tak terarah
seperti lentera yang menggantung dipuncak menara
kenapa kita tidak sepakat saja akan satu hal
bahwa kita berada pada satu titik kejemuan
tak perlu saling salah dan menyalahkan
maka..
jika kau penat
berhentilah
karena akupun tlah lelah
saling sahut menyahut dalam untaian huruf yang tak terpikirkan
sementara masing masing masih jengah pada arah pembicaraan
semu, samar, tak terarah
seperti lentera yang menggantung dipuncak menara
kenapa kita tidak sepakat saja akan satu hal
bahwa kita berada pada satu titik kejemuan
tak perlu saling salah dan menyalahkan
maka..
jika kau penat
berhentilah
karena akupun tlah lelah
Not simple woman, like black and red, need true love, once in a life......
meski
mungkin ini akan menjadi pagi yang kelam
meski mentari tak mengisaratkan bayangan pergimu
dari perpisahan sementara kita dulu
hingga perpisahan abadi kita kini
meski harapku adalah
mentari akan tetap bersinar
samarkan gemuruh ratapan hati
gantikan awan tebal yang menyelimuti bening air mata dara
mengapa harus seperti ini diriku kau tinggalkan ?
bahkan bayanganmupun tak kau tinggalkan ?
kini, dinding bisu jadi saksi
seakan tak ingin memaki
diam sunyi
seakan tak ingin menjadi tembok ratapan
maka maaf...
saat tiba tiba bibirku tersungging selaksa senyum
samarkan luka yang mengering
pada hati yang tersayat
lalu berhenti lunturkan harap
meski mentari tak mengisaratkan bayangan pergimu
dari perpisahan sementara kita dulu
hingga perpisahan abadi kita kini
meski harapku adalah
mentari akan tetap bersinar
samarkan gemuruh ratapan hati
gantikan awan tebal yang menyelimuti bening air mata dara
mengapa harus seperti ini diriku kau tinggalkan ?
bahkan bayanganmupun tak kau tinggalkan ?
kini, dinding bisu jadi saksi
seakan tak ingin memaki
diam sunyi
seakan tak ingin menjadi tembok ratapan
maka maaf...
saat tiba tiba bibirku tersungging selaksa senyum
samarkan luka yang mengering
pada hati yang tersayat
lalu berhenti lunturkan harap
Not simple woman, like black and red, need true love, once in a life......
Langganan:
Postingan (Atom)